Tuan Putri datang sebagai Pelarian Cinta Suci. Dia berkata: "Terima kasih telah datang. Mari kita berpuji kepada Yesus. Anakku, saya mengundangmu sekali lagi untuk berbagi dalam kemenangan Hati Kita yang Bersatu. Setiap kali kamu menyerahkan diri ke Cinta Suci pada saat ini, kamu menyelaraskan kehendakmu dengan Kehendak Ilahi Allah dan mempercepat kemenangan Kami atas keburukan."
"Betapa indahnya Yerusalem Baru dalam kasih sayang dan kesederhanaan. Betapa bodoh mereka yang mencoba menyiapkan diri di dunia alam untuk apa yang akan datang. Sisa-sisa telah dihitung dan disekuritaskan. Beberapa dari orang-orang terpilih belum sadar konversi mereka hingga saat ini, tetapi pilihan-pilihan mereka diketahui di Surga. Kamu tidak pernah siap untuk Kembali Kuasa Anakku dalam kemuliaan kecuali kamu hidup dalam Cinta Suci di hatimu. Jika hatimu belum siap, maka kamu belum siap. Orang-orang yang hanya percaya pada diri sendiri pasti akan binasa."
"Tidak seorangpun tahu jam atau hari kembalinya Anaku kecuali Bapa Abadi. Janganlah menyerahkan hatimu kepada banyak persiapaan di dunia. Kamu akan melewatkan saat ini."
"Hati Ku adalah Pelarian dan Bentengmu yang suci. Bergantunglah pada AnugerahKu. Seperti pelindung patung yang kamu restaurasi rusak dan tidak sempurna, demikian pula pelindung perlindungan Ku terjejas bagi mereka yang tidak meletakkan kepercayaan kepada Aku."
"Aku datang untuk memimpinmu menuju cahaya kemurnian kesucian, Api Hati Yesus. Di sini adalah Api Cinta dan Kasih Ilahi. Oh, agar jiwa-jiwa menyerahkan diri."
"Aku memberkati kamu."