Sabtu, 01 Juli 2017
Pesan Maria Yang Paling Suci

(Maria Yang Paling Suci): Anak-anaku sayang, hari ini dengan cinta yang besar Aku mengundang kalian semua sekali lagi untuk memperluas hati kalian kepada Api Cintaku.
Hanya melalui doa lebih banyak dan mencari berkorban lebih banyak, memberikan diri mereka lebih banyak kepada Allah, maka hatinya akan diperbesar dan kemudian Aku dapat menempatkan Api Cintaku dengan lebih gembira dan lebih melimpah dalam mereka.
Hanya dengan Api Cintaku kalian bisa mengatasi kemalasan yang merupakan dosa yang sangat buruk dan bahaya bagi jiwa.
Jiwa yang mengabaikan doa, meditasi, yang mengabaikan untuk menanamkan cinta dalam jivatnya secara perlahan dingin hingga jatuh ke dalam ketidakpedulian dan ketidakpedulian itu menuju kepada kekerasan hati dan jatuh ke dalam dosa ruang waktu sangat pendek.
Oleh karena itu, waspada terhadap kemalasan yang sangat berbahaya, karena ketika jiwa malas ia apatis, tidak melakukan apa-apa untuk memperbaiki diri, tidak berjuang keluar dari keadaan di mana ia mengafirmasi dirinya dan melayani Tuhan dengan cinta yang lebih besar.
Ketika jiwa dingin ia tidak memiliki keberanian, tidak ada semangat dalam pelayanan kepada Tuhan. Ia melakukan semua hal dengan niat buruk, malas, putus asa, ia dingin dalam doa, ia lambat, ia malas dalam melayani Tuhan. Ia mencari segala alasan untuk tidak harus berdoa dan tidak harus melayani Allah.
Ia selalu datang terakhir dalam doa dan selalu pertama keluar dari itu, ia selalu yang pertama tidur dan terakhir bangun. Ia adalah yang terakhir tiba di pekerjaan manapun dan pertama pergi darinya, ia selalu melempar tanggung jawab dan tugas kepada orang lain agar dapat tinggal dalam kemalasan dan letargi nya.
Kemalasan lebih buruk daripada dingin, karena jiwa yang dingin bisa memanaskan diri, ia bisa kembali bersinar dengan sinar kasih Tuhan atau dengan usaha dari sisi manusia untuk melihat dirinya dalam keadaan seperti itu.
Tetapi tidak demikian bagi jiwa malas, jiwa malas percaya pada semangat, ia percaya pada doa yang gembira, ia percaya pada pelayanan Tuhan yang giat ketika sebenarnya semua yang ia lakukan tanpa cinta, tanpa semangat dan tanpa kegiatan untuk Allah. Karena alasan ini, Setan membuat hatinya lebih keras lagi dan pikirannya lebih kabur, memudarkan rohnya hingga menjadi benar-benar tumpul dan tidak cocok untuk doa dan pelayanan kepada Allah. Hingga akhirnya jiwa itu melepaskan kasih yang telah diterimanya, ditinggalkan oleh kasih ilahi dan tinggal di tangan sendiri jatuh ke dalam dosa.
Perlu berjuang melawan kemalasan dengan segala kekuatan jika jiwa ingin keluar dari situ, pulihkan semangat dan menyelamatkannya. Itulah sebabnya anak-anakku sangat mendesakan agar kamu tidak jatuh ke dalam keadaan sedih itu yang sudah membawa banyak jiwa terpilih menuju penindasan abadi.
Doa RosariKu dengan hati, doalah setiap hari membuka lebih dan lebih hatimu kepada api kasihKu. Meditasi dan, di atas semua, bina dalam diri kamu kehidupan bersatu cinta sejati untuk Allah dan Aku, yang adalah jalan satu-satunya agar jiwa-jiwamu selalu tetap panas dalam kasih Allah.
Teruskan doa RosariKu setiap hari dan datang di sini setiap Sabtu dan Minggu. Salahlah mereka yang hanya datang pada Sabtu dan salah pula mereka yang hanya datang pada Minggu. Aku meminta Sabtu dan Minggu, Sabtu untuk Aku dan Minggu untuk Bapa Abadi.
Pada Sabtu kamu akan menenangkan Aku dengan cara khusus dan pada Minggu kamu akan mencintai, memuji dan menghibur Bapa yang begitu dilupakan dan ditinggalkan oleh anak-anakNya.
Bapa Abadi akan menyiksa mereka yang bisa di sini pada Sabtu dan Minggu tetapi tidak datang. Berusaha dengan Cenacles ini yang adalah karunia terakhir kami berikan kepada seluruh umat manusia.
Ambillah Rosari-Rosari Kasih Baru yang anakku Marcos buat untuk kamu dan beri 10 dari masing-masing ke 10 orang, agar anak-anakKu mengetahui Rosari-Kasih indah ini, meditasi atas Pesan-Pesan ini dan dengan demikian mencapai karunia PutraKu Yesus, karunia Perubahan.
Berubah cepat ya anak-anakku, karena segera kamu akan terkejut oleh keadilan Allah.
Ke semua Aku memberkati dengan kasih Montichiari, Banneux dan Jacareí".