"Aku adalah Yesus, lahir dalam Daging. Sahabat setia, untuk bertambah kasih karunia, bertambah percaya. Jiwa yang menyerah pada godaan melawan kepercayaan akan menemukan kasih karunia berkurang di jiwanya."
"Kasih karunia terbesar yang pernah datang kepada kementerian adalah wahyu Hati Bersatu yang lengkap dan tidak dapat dibantah." Pesan untuk kementerian diberikan. "Aku akan menjelaskan bagi kamu dalam istilah sederhana perjalanan menuju Hati Bersatu. Dalam allegori ini, Hati Bersatu diwakili oleh rumah besar. Jiwa yang ingin masuk ke rumah (Kamar Pertama) harus menggunakan kunci. Kunci tersebut mewakili kehendak bebas jiwa. Ketika ia menggunakannya (yaitu menyerah pada panggilan cinta), ia memasuki antekamer Hatiku yang adalah Hati Tak Bernoda Ibu - Cinta Kudus. Setelah masuk ke 'vestibul' ini, jiwa penasaran tentang sisa rumah (yaitu Kamar-Kamar Hatiku - Cinta Ilahi). Ia menemukan pintu lain di depannya. Kembali ia harus memutar kunci dan menyerah lebih dalam kepada Aku - kali ini untuk kesucian. Di dalam rumah akhirnya, jiwa ingin menjelajahi kamar-kamar lainnya (Kamar-Kamar Hatiku). Setiap Kamar tetap terpisah di belakang pintu terkunci. Tiap ruangan (atau Kamar) yang jiwa mencari masuk memerlukan penyerahan lebih dalam kehendaknya sendiri. Jika ia ikhlas dan bertekad dalam usahanya, ia akan mencapai kamar paling terpencil - Kamar Kelima Hatiku. Di sini ada damai murni, cinta, dan kebahagiaan. Dalam ruangan ini yang paling kecil dari semua itu jiwa menemukan persatuan penuh dengan Kehendak Ilahi Bapaku."
"Jiwa seperti itu menetap di Kamar Kecil ini tidak ingin ditemukan atau diperhatikan. Kesenangannya hanya berada disana. Ia selalu dalam saat sekarang. Berilah waktu untuk meditasi tentang rumah yang Aku tunjukkan kepadamu. Kamar Terkecil Hatiku adalah tempat jiwa menyadari Kerajaan Allah di dalam dirinya. Aku duduk berdampingan dengan tamu-tamu yang masuk ke Kamar Kelima dan mereka selalu berada padaku."