"Aku adalah Yesus, Cinta Ilahi--Kasih Karunia Ilahi, lahir dalam daging."
"Aku datang untuk berbicara kepada kamu lagi tentang keengganan mengampuni. Jika cinta dan kasih karunia bersatu membuat saus yang lezat, keengganan mengampuni seperti rempah pahit yang merusak ciptaan koki ketika ia menambahkan itu. Keengganan mengampuni dalam jiwa seperti penyakit mematikan--sembunyi di awal, tetapi sebagai kanser mematikan terhadap setiap kebajikan."
"Kehidupan dan luka-luka adalah keengganan mengampuni. Ini seperti kemarahan yang terbalik. Ini adalah bentuk angkuh yang tertanam dalam jiwa, memakan kesucian pribadimu. Kehidupan dan luka-luka berasal dari cinta diri yang tidak seimbang. Jiwa tidak dapat menerima salah yang dilakukan padanya sebagai Izin Hati Nurani Allah. Dia tidak bisa membiarkan Allah menenun kain penyelamatan dirinya sendiri. Dia tidak bisa menghadapi tantangan menjadi lebih rendah hati."
"Aku mengundang setiap orang untuk menyerahkan segala sesuatu di masa lalu kepada Aku. Terima semua insiden yang dilakukan oleh orang lain terhadapmu dengan kelembutan. Begitulah cara kamu menyerahkan diri kepada pengampunan. Terima dosamu dan kekuranganmu sendiri. Aku melakukannya--Aku masih mencintaimu dan Aku mengampunimu!"